Jumat, 08 Januari 2010

Keburukan Organisasi Yang Ada Pada Institusi Pendidikan

Lembaga pendidikan bertujuan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyaraat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, memperkya khanazah ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
struktur
Demikian kompleksnya organisasi tersebut, maka dalam memberikan layanan pendidikan kepada siswa khususnya dan masyarakat pada umumnya organisasi perlu dikelola dengan baik. Oleh sebab itu dibuatlah struktur organisasi yang berfungsi agar organisasi dapat berjalan semestinya. Pembagian wewenang dan kewajiban digambarkan dalam struktur organisasi ini. Salah satu bentuk struktur organisasi yang digunakan yaitu stuktur organisasi garis/staff dan fungsional. Dalam struktur organisasi ini dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian di bawahnya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian. Organisasi ini memiliki kekurangan antara lain yaitu :

* Kurang fleksibel dan tour of duty. Pejabat fungsional dapat merangkap 2 jabatan misalkan : Wakil bidang kurikulum merangkap jabatan sebagai guru agama sehingga kurang fleksibel. Dan sulit untuk mengadakan tour of duty (pengalih tugas) karena adanya spesialisasi tugas .

* Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari satu orang. Contoh : Pada suatu universitas yang terdiri dari beberapa fakultas, membuat setiap fakultas cenderung hanya memberikan perhatian terhadap tugas unit usahanya dan kemudian melupakan tujuan universitas sebagai keseluruhan. Maka dari itu harus ada usaha membalikkan gerak yang cenderung memisahkan diri dengan usaha koordinasi,yaitu dengan mengarahkan kegiatan unsur-unsur organisasi demi tercapainya tujuan bersama.

* Spesialisasi memberikan kejenuhan. Dengan adanya spesialisasi membuat anggota menjadi bosan,karena tidak adanya kerjasama antar anggota lain. Hal ini dapat mengakibatkan

* Para tenaga kerja/karyawan sering bingung karena mendapat perintah dari beberapa atasan karena dikoordinasikan lebih dari 1 orang.

sumber : wordpress.com

Keburukan Sistem Organisasi Pada Suatu Institusi Pendidikan

Hal yang menjadi suatu dasar dalam organisasi pada suatu institusi pendidikan adalah kejujuran dan tanggung jawab. Kejujuran adalah kunci utama dalam menuju suksesnya
sebuah organisasi.

DEFINISI ORGANISASI

A. Suatu organisasi di bentuk karena mempunyai dasar dan tujuan yang ingin dicapai .pencapaian tujuan bukan hanya kepuasan individual,tetapi kepuasan dan manfaat bersama.

Untuk itu kalau kita berbucara tentang organisasi maka sebagian dari para ahli berpendapat ,bahwa organisasi ditinjau dari segi etimologis {Bhs} adalah berasal dari kata “organ”yang berarti susunan badan manusia yang terdiri dari berbagai bagian menuju satu tujuan .jika ditinjau dari

terminology {istilah}sebagaimana yang dikemukakan oleh James D Mooney ,organisasi adalah bentuk perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama.akan tetapi perlu kita fahami bahwa yang menjadi dasar organisasi,bukan “SIAPANYA”akan tetapi “APANYA”yang berarti bahwa yang dipentingkan bukan siapa orang yang akan memegang organisasi ,tetapi “APAKAH”tugas dari dari organisasi ?.Masih banyak rumusan-rumusan pendapat tentang organisasi ,akan tetapi dapat kita ambil kesimpulan ada kesamaan dasar tentang organisasi .

a. Adanya sekelompok orang yang saling bekerjasama.
b. Adanya tujuan yang sama .
c. Adanya bentuk /.struktur.
d. Adanya aktivitas.

B . Prinsip organisasi .

Suatu organisasi bisa dikatakan solid jika memiliki sifat sbb.

1. mempunyai tujuan yang jelas .
2. tujuan organisasi harus di terima dan di fahami oelh setiap orang di dalam organisasi.
3. memiliki kesatuan arah.
4. adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggungjawab.
5. berkesinambungan .
6. penempatan orang harus sesuai ahlinya.
7. adanya pembagian tugas.

sumber : muhammad khofifi

Keburukannya :

1. adanya konflik antar sesama anggota organisasi pendidikan yang tak satu arah
2. tidak memiliki tanggung jawab dan keseimbangan
3. tidak adanya perencanaan sehingga apa yang ingin dijalankan tidak sesuai keinginan
4. tidak adanya pemahaman atau saling menghargai pendapat masing masing anggota

Dapat disimpulkan, keburukan sistem organisasi pada suatu institusi dapat dihindari dengan adanya tanggung jawab dan kebersamaan ditiap masing masing anggota organisasi itu sendiri agar mencapai tujuan yang jelas dan terencana. Selain itu, anggota yang saling berbeda pendapat bisa berjabat tangan dan saling memaafkan bila kesalahpahaman atau perbedaan pendapat tersebut berkelanjutan.

Keburukan Struktur Organisasi Garis/Staff dan Fungsional Pada Suatu Institusi Pendidikan

Dalam sebuah institusi atau lembaga pasti mempunyai sturktur organisasi yang berbeda, salah satu organisasi Garis/Staff:

Organisasi Garis atau Staff adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang langsung secara vertical dan sepenuhnya dari pucuk kepemimpinan ke kepala bagian dibawahnya serta masing-masing penjabat, manajer ditempatkan dalam satu atau lebih penjabat staff yang tidak mempunyai wewenang memerintah tetapi hanya sebagai penasehat.

Contohnya dalam institusi pendidikan, banyak sekali lembaga pendidikan yang mengunakan struktur organisasi lini dan staff sebagai struktur organisasi mereka.

Kebaikan dan Keburukan Organisasi Lini dan Staff adalah

A. Kebaikan struktur organisasi lini dan staff:

1. Adanya pembagian tugas yang jelas.

2. Kerjasama dan koordinasi dapat dilaksanakan dengan jelas.

3. Pengembangan bakat segenap anggota organisasi terjamin.

4. Staff dilaksanakan sesuai dengan prinsip the right man on the right place.

5. Bentuk organisasi ini fleksibel untuk diterapkan.

B. Keburukan struktur organisasi lini dan staff:

1. Tugas Pokok orang-orang sering dinomor duakan.

2. Proses decision making berliku-liku.

3. Jika pertimbangan tidak terkontrol maka sering menimbulkan nepotism spoil system patronage.

4. Persaingan tidak sehat antara pejabat satu dengan pejabat yang lain

5. Pemimpin biasa yang cenderung otoriter, karena organisasi dipandang milik sendiri.

sumber : www.komsi.staff.gunadarma.ac.id